badah Kesembuhan 8 Mei 2016
Healing Timur kembali pada hari minggu, tanggal 8 Mei 2016 mengadakan ibadah kesembuhan ilahi, yang diadakan di ruang Arrow, lt 3 C, Jl Otista Raya No 390, MTHS Cawang, Jakarta Timur
Melalui visi pelayanan healing untuk menghadirkan kerajaan Allah dalam memanifestasikan kuasa Allah, team yang terlibat dalam healing timur dipakai Tuhan sebagai alat dan saluranNya bagi jemaat yang datang pada ibadah kesembuhan tersebut.
Berikut ini beberapa kesaksian yang membangkitkan iman kita, bahwa Yesus Kristus tidak pernah berubah, jika sewaktu Dia hidup dan melayani di muka bumi 2000 tahun yang lalu melakukan mujizat, menyembuhkan orang sakit, yang buta dapat melihat, yang lumpuh dapat berjalan, dst, sekarang pun Ia melakukan yang sama melalui tubuhNya, berikut beberapa cuplikan kesaksian yang didapat team healing:
Berikut ini beberapa kesaksian yang membangkitkan iman kita, bahwa Yesus Kristus tidak pernah berubah, jika sewaktu Dia hidup dan melayani di muka bumi 2000 tahun yang lalu melakukan mujizat, menyembuhkan orang sakit, yang buta dapat melihat, yang lumpuh dapat berjalan, dst, sekarang pun Ia melakukan yang sama melalui tubuhNya, berikut beberapa cuplikan kesaksian yang didapat team healing:
> untuk membaca dan menutup kesaksian di bawah ini:
Kesaksian diceritakan langsung oleh:Cecilia, datang dalam kondisi sakit yang dialaminya, berikut cuplikan kesaksiannya:
“WHEN GOD’S WARRIOR GO DOWN ON THEIR KNEES, THE BATTLE IS NOT OVER. IT
HAS JUST BEGUN !”
Nama panggilannya Nathan. Ia dilahirkan di bulan Desember 2012. Memasuki usianya di tahun
ke-3, ia masih belum bisa berbicara. Salah satu relasi saya menganjurkan untuk terapi di sebuah
Rumah Sakit. Setelah bertemu dengan salah satu psikolog di rumah sakit tersebut, sebagai salah
satu prosedur sebelum akhirnya terapi, disimpulkan anak kami yang kedua ini harus terlebih
dahulu terapi sejenis terapi konsentrasi. Untuk itu kami harus menunggu kabar mengenai jadwal
terapinya dari pihak rumah sakit dikarenakan padatnya volume terapi di rumah sakit tersebut.
Salah satu alasan saya akhirnya mau mencoba pergi ke rumah sakit untuk terapi adalah,
keluarnya pernyataan dari salah satu relasi, bahwa Nathan ada gejala autis, menurut
pendapatnya. Disini saya sempat merasa amat sangat sedih. Puji Tuhan, dalam kesedihan yang
tidak berlarut, saya diingatkan bahwa Tuhan selalu memberi anak-anakNya yang terbaik, yang
sempurna. Oleh karenanya, saya menolak di dalam nama Tuhan Yesus semua gejala autis yang
ada pada Nathan. Yang saya imani adalah, Nathan berasal dari Tuhan Yesus, oleh karenanya
saya yakin dan percaya bahwa Nathan sehat, normal dan sempurna.
Akhirnya kabar mengenai jadwal terapi konsentrasi diterima. Saya ajak Nathan untuk terapi.
Sejak awal terapi, Nathan sangat kooperatif. Perlu diketahui, walaupun Nathan tidak bisa
berbicara jelas, ia dapat mengerti atau memahami semua perkataan. Sangat disayangkan, saya
amat kecewa. Petugas yang menangani Nathan memperlakukan Nathan dengan tidak sabar
tepat pada saat saya sedang meminta agar ia bersabar, sehingga Nathan harus menangis di
tengah terapi dan meminta meninggalkan tempat tersebut. Kembali saya terngiang-ngiang
apakah benar anak saya autis. Sedangkan sejauh ini dari pihak psikolog pun tidak menyimpulkan
ke arah tersebut.
Puji nama Tuhan Yesus saya mempunyai komunitas luar biasa (baca : keluarga, saudara dan
teman) yang takut Tuhan yang pada setiap kesempatan selalu mendukung dengan memberi
masukan positif dan mendoakan. Dan kembali Tuhan beri hikmat. Saya percaya itu semua
berkat doa dan dukungan yang tidak putus dari semua orang yang mengenal saya. Saya
mantap, saya deklarasikan bahwa Nathan akan saya terapi dengan lagu-lagu sekolah Minggu.
Saya akan tumpang tangan anak ini setiap hari. Dalam setiap nafas saya, saya akan perkatakan
bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik dan oleh karenanya Nathan normal dan sempurna.
Ibu saya adalah salah satu pelayan di Abbalove MTHS, beliau selalu menginformasikan bila ada
KKR ataupun kebaktian kesembuhan. Selain Nathan yang menjadi pertimbangan perlunya
saya ikut kebaktian/KKR kesembuhan adalah adanya benjolan yang sudah cukup lama ada di
leher saya. Karena tidak pernah mengganggu kesehatan, saya tidak pernah ambil pusing dan
tidak mencoba untuk mengobatinya. Namun pertama kali saya mengikuti kebaktian
kesembuhan, disebutkan ada seorang ibu yang mengidap penyakit tiroid di leher. Ibu tersebut
tidak disembuhkan tetapi ia mengimani bahwa ia sudah sembuh dan itu ia imani selama setahun
lamanya. Saya terkesan sekali dengan iman ibu itu. Saya berdoa, Tuhan saya tau Engkau ingin
iman saya tumbuh dewasa. Jadi beri saya kekuatan dan hikmat supaya apapun yang terjadi,
saya tau Tuhan selalu ada buat saya. Kebaktian/KKR kesembuhan kesekian kali yang saya ikuti
menyentuh saya lagi dengan perkataan pembicara, bahwa saya harus hidup benar untuk bisa
disembuhkan. Kalaupun saya harus mengalami sakit, tidak apa-apa, Tuhan sertai. Hati saya
besar saat itu. Saya berkata, Tuhan, Nathan BELUM bisa berbicara jelas, tidak apa-apa. Benjolan
ini masih di leher saya, tidak apa-apa. Saya akan berusaha hidup benar karena Tuhan sertai.
Dan saya tau ini menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan sungguh baik, teramat baik. Walapun Nathan hampir tidak pernah secara langsung
didoakan saat kebaktian (Nathan tidak suka suara keras sehingga selalu menunggu di luar
ruangan), tidak sampai seminggu setelah diperdengarkan lagu-lagu sekolah minggu dengan
lebih intensif, Nathan mulai ikut bernyanyi walaupun tidak fasih persis kata-katanya. Tidak hanya
itu saja, tanpa diduga, Nathan langsung bisa menghitung 1-10 baik dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris. Tuhan Yesus sungguh luar biasa. Saat ini kurang lebih sebulan setelah hal itu,
setiap harinya selalu ada mukjizat yang Tuhan nyatakan lewat Nathan. Ia bisa memanggil
orangtuanya dan orang-orang disekitarnya sesuai sebutannya. Saya percaya, proses masih
berlangsung. Tuhan Yesus masih terus bekerja dalam diri Nathan. Mukjizat-mukjizat berikutnya
akan terus terjadi. Saya imani, semua orang yang mengenal saya dan Nathan juga
mengimaninya.
Mukjizat juga nyata buat saya, benjolan di leher yang akhirnya saya periksakan ke dokter semua
hasilnya luar biasa. Mulai dari hasil tes darah yang normal. Hasil USG yang ternyata bukan
cairan sehingga bukan kista diagnosanya. Berdasarkan hasil USG, dokter berkata ini jinak. Harus
dibiopsi supaya bisa mendapatkan obat. Puji Tuhan, saya percaya, seperti perkataan salah satu
pemimpin di kebaktian kesembuhan, Tuhan yang turun tangan, kalau perlu Tuhan yang
mengoperasi. Jadi tidak perlu biopsi karena semakin hari benjolan ini semakin mengecil. Seperti
halnya pada Nathan, saya masih akan terus mengalami proses dari Tuhan.
Apapun yang terjadi di hidup kita, kita harus percaya Tuhan selalu baik, teramat baik. Apa yang
kita lihat dan rasakan tidak boleh menghalangi iman kita pada kuasa Tuhan yang tidak terbatas
ruang dan waktu. Saya percaya, kalau saya dan Nathan boleh terus di-proses, semua anak
Tuhan juga bisa mengalami hal yang sama. Tuhan ingin kita hidup benar sehingga bisa menjadi
terang dan garamNya dalam menjalani hidup. Our Jesus is so much bigger than our problem, so
let’s tell the problem how great is Our Jesus !
Amin !!!
Berikut kesaksian dari .....
Kesaksiannya bagaimana setelah mengikuti ibadah healing dan setelah didoakan oleh team healing.... .
Kesaksian berikutnya diceritakan oleh:.....
Salam,
Mujizat Itu Nyata
Mujizat Itu Nyata
0 komentar:
Posting Komentar